Mencari Waktu di Batu Tulis
03 Februari
oleh Takamoru Yoshida
Bagi pecinta jam, vintage maupun modern, Batu Tulis adalah sebuah berkah. Waktu berlalu lebih cepat di sana tanpa terasa, walaupun begitu banyak jam terpampang sehingga tidak ada alasan kita tidak tahu waktu.
Bagi pecinta jam, vintage maupun modern, Batu Tulis adalah sebuah berkah. Waktu berlalu lebih cepat di sana tanpa terasa, walaupun begitu banyak jam terpampang sehingga tidak ada alasan kita tidak tahu waktu.
Pertama kalinya menjejakkan kaki di sana, saya cukup pusing melihat kios-kios berjejeran menawarkan jam. Dari jam dinding sampai jam tangan, dari IWC sampai Seiko, dari yang ratusan juta sampai ratusan ribu, dari yang asli sampai yang palsu.
Berlokasi tidak jauh dari Harmoni (sekitar 10 menit berjalan kaki dari halte busway), kebanyakan jam yang ditawarkan di Batu Tulis adalah jam bekas. Harganya cukup miring kalau dibandingkan dengan harga mal. Terakhir ke sana beberapa minggu lalu saya menemukan beberapa Rolex diver, Omega Speedmaster, Panerai, Seiko diver, dan bahkan SevenFriday yang sedang cukup populer di kalangan anak muda (bukan selera saya).
Saya bicara cukup lama dengan salah satu penjual jam di sana. Menurut dia (dan juga dari testimoni seorang Kaskuser penggila jam), mayoritas jam yang dijual di Batu Tulis itu asli. Ada juga yang palsu tapi biasanya penjualnya akan jujur. Tapi sebaiknya kalau berniat membeli, Anda membekali diri dengan info lebih dulu sebelum sampai di sana. Kata pepatah, knowledge is power. Si penjual bercerita kalau dia saja pernah tertipu membeli jam palsu. Sebuah Rolex dengan isi mesin Mido. Tapi karena sudah akrab dengan klien, maka jam itu berhasil dia kembalikan.
Banyak pejabat dan pengusaha yang pergi ke Batu Tulis. Saya pernah melihat salah seorang hakim agung sedang bertransaksi jam di salah satu kios. Dari gerak-geriknya, kelihatan kalau dia sudah sering mengunjungi kios itu. Menurut si penjual, biasanya klien akan berulang kali datang untuk tukar tambah jam. Alasannya kebanyakan karena bosan, walaupun ada juga yang menjual karena BU (butuh uang). Makin sering klien mampir ke toko yang sama, harga yang diberikan akan semakin bagus.
Selain jual beli jam, ada juga kios di sana yang spesialisasinya servis jam. Inilah tujuan utama saya ke sana. Sepenglihatan saya ada dua tukang servis jam di sana, Pak Sobri dan Pak Ayut. Yang lebih populer adalah Pak Ayut (direkomendasikan oleh beberapa penggila jam di forum), tapi saya pernah ke Pak Sobri dan hasilnya baik-baik saja. Ongkos servis sendiri bervariasi tergantung kerusakan.
Ada beberapa toko yang menarik perhatian saya di sana karena koleksi jamnya. Pertama, Harmony Watch yang terletak paling depan kalau dari arah Hayam Wuruk. Di sini saya melihat si hakim agung itu sedang berbincang akrab dengan pemilik kios. Jamnya cukup mewah, kebanyakan yang saya temukan Rolex. Kedua, kios yang pemiliknya bernama Fidel. Mayoritas koleksinya Rolex dan Omega. Orangnya cukup ramah kalau Anda ingin berbincang soal jam. Ketiga, kios yang letaknya di ujung, sejajar dengan Harmony. Saya tidak tahu nama pemiliknya, berkepala botak. Koleksi jamnya variatif. Dan saya suka karena sepertinya jujur. Dia menolak menjual Omega karena katanya jamnya sedang kurang enak rasanya.
Kalau ada tip untuk mencari jam di Batu Tulis adalah jangan sungkan untuk menawar. Ini juga berlaku ketika ingin servis jam. Selama harganya cocok pasti penjual akan mau melepas jamnya ke Anda. Tapi tentu ada baiknya Anda tahu soal harga juga sehingga bisa menawar dengan baik. Soal menawar harga juga berlaku kalau Anda ingin menjual jam supaya mendapat harga yang bagus.
Perjalanan mencari jam memang memakan waktu. Tapi perasaan yang didapatkan ketika mengencangkan tali jam favorit di pergelangan tangan sebanding dengan usaha yang dikeluarkan. Karena itulah mungkin sekalinya Anda terpincut dengan jam, maka pencarian waktu tidak pernah berhenti.
Perjalanan mencari jam memang memakan waktu. Tapi perasaan yang didapatkan ketika mengencangkan tali jam favorit di pergelangan tangan sebanding dengan usaha yang dikeluarkan. Karena itulah mungkin sekalinya Anda terpincut dengan jam, maka pencarian waktu tidak pernah berhenti.
9 comments
setelah membaca web ini saya pergi ke tukang servis yg disebut, tapi ternyata hasilnya mengecewakan
BalasHapusPak Ayut atau Pak Sobri?
Hapusyg A...katanya ada komponen yg diganti, tp kerusakan arloji nya tetap seolah jamnya tidak disentuh...
BalasHapusPantas saja Anda kecewa. Apakah sudah mencoba untuk komplain? Tapi kalau sudah terlanjur kecewa, mungkin sebaiknya pergi ke tempat lain saja. Karena kepercayaan itu mahal harganya.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusTulisan yang menarik dan informatif. Segera setelah membaca, saya langsung mencoba servisin jam otomatis saya ke Pak Ayut. Cuma kayaknya sedang kurang beruntung, 3 kali ke sana, jam yang semula kecepetan 25 detik/hari (mestinya bisa kurang dari 10 detik), malah jadi lebih lambat lebih dari 1,5 menit.
BalasHapusSaya mesti mencari tempat servis lain dan kalo saya lihat di tulisan, ada juga servis Pak Sobri ya? Boleh tau patokan dan atau nomor kontaknya, kalau ada? Thanks sebelumnya.
Halo. Mohon maaf, memang akhir-akhir ini mendengar ada beberapa yang kurang puas dengan Pak Ayut. Lokasi Pak Sobri dulu tidak begitu jauh dari Deluxury Watch. Tanya saja ke toko jam di sana. Pasti mereka bisa membantu. Salam.
HapusHalo, nice blog!
BalasHapusApakah ada info, kalau di tempat service, baik Pak Ayut / Pak Sobri, ada alat untuk demagnetize jam? Jam saya magnetized & keeps really terrible accuracy for the past few weeks, +40 sec/day untuk sebuah ETA 2824-2...
Thank you in advance!
Halo. Terima kasih sudah membaca.
HapusKalau tidak salah ada yang punya alat semacam itu di daerah Batu Tulis. Tapi seingat kami bukan di kedua tempat itu. Mungkin bisa juga ditanyakan ke beberapa kolektor jam tangan vintage di Instagram.
Terima kasih.