Ada Apa Dengan Ritel?
20 November
Ketika kami mendengar semua gerai Debenhams akan resmi ditutup akhir tahun 2017, sepertinya ada sesuatu yang besar terjadi.
Selain Debenhams, perusahaan induk MAP juga menutup Lotus, department store lainnya yang cukup populer di daerah Sarinah. Ternyata Brooks Brothers, yang sangat terkenal di Amerika, juga sudah menutup tokonya dan menjual produknya dengan diskon besar-besaran.
Debenhams - thejakartapost.com |
Ada apa dengan ritel Indonesia?
Pihak MAP mengatakan kalau ada perubahan tren belanja ritel secara global. Ada yang lebih menyukai belanja online sekarang dibandingkan offline (alias mengunjungi toko). Ada juga yang sudah tidak berminat pergi ke department store, dan memilih untuk mengunjungi speciality store (yang lebih fokus menjual produk tertentu).
Namun, toko-toko spesialis pun juga mengalami penurunan omzet. Seperti terlihat pada data perekonomian Indonesia terakhir, di kuartal 3 konsumsi masyarakat masih saja datar. Padahal konsumsi inilah yang biasanya menggerakkan ekonomi kita. Selain itu, belanja online juga sebenarnya masih terbilang kecil. Hanya 1-2% dari total belanja ritel.
Ada yang mengatakan kalau gencarnya upaya pemerintah mengejar pajak membuat para importir takut memasukkan barang. Akibatnya produksi pun tidak berjalan, dan gaji para pekerja berkurang.
Dihilangkannya subsidi listrik pun konon berpengaruh bagi sebagian masyarakat kelas menengah, sehingga mereka harus berpikir dua tiga kali sebelum membeli barang. Mengisi perut pasti lebih penting.
Ada juga yang bilang kalau anak muda sekarang lebih memilih merogoh kantong untuk travelling atau makan-makan, ketimbang membeli barang. Mereka para millenials katanya lebih suka mengoleksi memori, bukan benda.
Mari Berlibur - huffingtonpost.com |
Tetap saja, penurunan omzet ini membuat para pengusaha khawatir. Melihat satu demi satu toko ditutup karena kesulitan membayar sewa yang tinggi, sementara tidak ada yang membeli.
Sampai saat ini, tidak ada satu penjelasan yang bisa memberikan gambaran apa yang terjadi dengan ritel Indonesia. Kita hanya bisa bertanya-tanya sembari menanti, apa yang akan terjadi nanti?
0 comments