Pakai Apa

oleh Takamoru Yoshida

Dalam Bahasa Inggris kita mengenal istilah suit, sports jacket, dan blazer. Tapi di Indonesia bahasa yang digunakan hanyalah jas dan blazer (bahkan blazer sering diasosiasikan dengan atasan jas yang dipakai oleh wanita). Kali ini kami akan membahas perbedaan antara ketiganya.

Suit adalah setelan jas, terdiri dari atasan jas dan bawahan celana (kadang disertai waistcoat atau vest alias rompi). Kita menggunakan bahasa jas karena merupakan serapan dari kata jasje dari Bahasa Belanda. Umumnya suit tampak formal, terbuat dari bahan yang halus, dan dipakai satu setel atas dan bawah. Belakangan juga banyak suit yang lebih kasual, menggunakan bahan seperti katun atau linen. Mayoritas suit atau setelan jas yang dipakai berwarna biru, abu-abu, atau hitam. Polos, tanpa motif. Terkadang dengan setrip halus. Atasan jas terbilang sulit dipakai sendiri (tanpa celananya) karena biasanya terlihat belang dan kurang cocok dengan bawahan lain.

Sementara itu, blazer umumnya berwarna biru, dengan kancing emas atau perak. Jaket saja, tanpa bawahan. Potongannya serupa dengan atasan jas, cenderung formal. Bahannya serupa dengan suit. Awalnya blazer dipakai untuk menandakan keanggotaan klub dayung, dan kini banyak dipakai sebagai tanda institusi, seperti universitas, perusahaan, organisasi, dan sebagainya. Karena warna kancing emas dan perak terlihat sangat mencolok, banyak juga blazer yang sekarang dibuat dengan kancing cokelat atau putih. Navy blazer sangat cocok dipadukan dengan celana wol abu-abu atau chino krem dan putih.

Sports jacket adalah yang paling variatif dari ketiganya, dari ragam bahan, tekstur, motif, potongan, warna, dan sebagainya. Hampir tidak ada batasan dari sebuah sports jacket. Desainnya pun bisa bermacam-macam. Mau patch pocket semua, atau flap pocket, terserah Anda. Yang jelas, sports jacket pasti tampak kasual. Di Inggris, bahan tweed identik dengan sports jacket. Sayangnya, bahan ini kurang cocok di Indonesia karena faktor cuaca yang panas. Ada varian bahan baru yaitu tropical tweed tapi saya belum mencobanya.

Dari ketiga golongan ini, tentunya Anda harus memiliki setidaknya satu setel jas alias suit. Antara blazer atau sports jacket adalah pilihan masing-masing. Kalau hanya ingin memiliki satu macam atasan saja, navy blazer berbahan wol atau katun adalah pilihan yang aman. Agar tidak mencolok dan bisa sering digunakan, gunakan kancing cokelat. Kalau Anda menyukai variasi, sports jacket mungkin lebih cocok. Warna abu, cokelat, hijau, biru mudah dipadukan dengan berbagai macam celana dan sepatu.

“Savile Row in London’s Mayfair has been the home of quality bespoke tailoring for over 200 years.” Demikian film ini dimulai.

Sebuah proyek yang mengagumkan. Dibuat oleh mahasiswa-mahasiswi dari Kensington and Chelsea College dan the London College of Fashion. Menelusuri ke dalam Savile Row, mewawancarai orang-orang yang membuat jas nan indah di sana. Kata mereka, proyek ini dibuat untuk “merayakan sejarah dan keterampilan para pria dan wanita di industri ini dengan cerita mereka mengenai kebanggaan dan penderitaan, lingkungan pekerjaan, konflik dan persahabatan, dan pertemuan dengan mereka yang tersohor dan berkuasa.”

Ini adalah tautan situs mereka, Tailored Stories.

Rubrik Respon Pembaca kali ini menjawab mengenai Clarks Desert Boot. Bila pembaca ingin mengajukan pertanyaan, saran, atau bahkan kritik bisa mengirimkan ke: askthearchetype@gmail.com

Hi,

Saya tertarik untuk membeli Clarks Desert Boot setelah membaca review Anda di blog. Tetapi setelah mengunjungi dua outlet Clarks di Jakarta, saya kok jadi ragu. Sales di dua outlet tersebut bilang kalau DB tidak cocok dipakai di cuaca panas. Mereka lebih menyarankan DB dipakai di udara dingin atau di indoor. Karena menurut mereka banyak konsumen yang mengeluh setelah membeli DB karena apabila dipakai berjalan di aspal ketika cuaca panas, sole-nya menjadi lengket dan mengembang.

Yang ingin saya tanyakan kepada Anda yang sudah punya beberapa koleksi DB, apakah benar yang dikatakan oleh para sales tersebut? Kalau memang betul sepertinya saya akan batal membeli DB. Saya sendiri soalnya banyak beraktivitas di luar ruangan. Mohon infonya.

Salam,

Dana

Halo Dana,

Sesuai namanya, Clarks Desert Boot dibuat karena terinspirasi oleh sepatu tentara Inggris yang biasa bertugas di padang pasir, jadi sudah pasti tahan untuk cuaca panas dan outdoor. Meskipun kemudian Clarks mendesainnya menjadi sepatu desert boot kasual yang tidak diperuntukkan untuk kegiatan outdoor yang ekstrem, sebagai pemakai desert boot saya pikir sepatu ini masih cocok dipakai di udara tropis Indonesia.

Sol crepe pada Clarks Desert Boot terbuat dari bahan karet dan memang memiliki kelemahan akan rusak bila kena oli atau bensin karena meleleh (mungkin ini yang menyebabkan keluhan lengket dan mengembang). Dua hal itu tidak selalu dijumpai setiap hari, walaupun Anda perlu berhati-hati juga karena cukup banyak getah minyak atau oli baik di aspal maupun kendaraan umum. Ada baiknya untuk merotasi sepatunya selang sehari sehingga soalnya tidak terlalu bekerja keras. Perlu diingat, hampir mustahil menjaga warna crepe sole agar bisa tetap sama dengan warna aslinya seperti baru, berbeda dengan sol sepatu lainnya. Hal ini sepertinya bagian dari ciri kelebihan desert boot yang biasanya semakin lama dipakai akan semakai bagus (worn out). Sama seperti jeans atau sneakers kesayangan Anda.

Satu hal yang bisa dilakukan dengan Clarks Desert Boot adalah Anda bisa dengan mudah mengganti solnya, karena crepe sole ini sebetulnya adalah material yang ada di Indonesia. Anda hanya perlu mencari tempat yang tepat karena lebih banyak tempat servis sepatu yang hanya bisa menggantinya dengan model sepatu bersol kulit atau karet yang lebih umum dijumpai di Indonesia. Beberapa pembuat sepatu lokal mungkin bisa membantu. Selain itu, Anda juga bisa menggantinya dengan sol Vibram dan membuatnya menjadi lebih menarik. Satu hal yang ingin sekali saya coba nanti apabila crepe sole desert boot saya habis.

Perlu juga dingat, Clarks Desert Boot adalah sepatu yang kategorinya terletak di antara sneakers dan sepatu formal, jadi bisa dipakai kasual maupun semiformal. Perlakukan desert boot bagaikan sneakers dan jeans Anda. Jadi silakan bersenang-senang dengannya dan jangan terlalu banyak khawatir.

-Feira Otna

Pada rubrik Respon Pembaca kali ini, kami mendapatkan pertanyaan dari Gunawan Napitupulu mengenai pakaian untuk acara resmi keluarga. Kami terus menerima pertanyaan, masukan, kritik, dan sebagainya yang bisa dikirimkan ke: askthearchetype@gmail.com

Selamat siang.

Saya banyak membaca tulisan Anda di berbagai media online. Saya ingin bertanya dan meminta solusi dalam hal sebagai berikut.

1. Meminta jenis/tipe pakaian jas atau semacamnya, yang diperuntukkan untuk acara resmi untuk kedua orang bapak/ibu berumur 57 tahun dan 52 tahun.

2. Meminta gambaran jenis/tipe jas untuk saya, pria berumur 22 tahun.

Mohon untuk memberikan gambar untuk segala aksesoris baik sepatu, dasi, dan jam agar lebih memudahkan untuk mencari. Terima kasih atas waktu untuk bertanya ini, karena nantinya jawaban Anda akan saya jadikan referensi dalam acara religion keluarga saya.

Sepengetahuan saya, pakaian adat suku Batak adalah kain tenun ulos yang dipakai dengan cara disampirkan di bahu. Karena itu, kalau memang acara keluarga Anda memerlukan adanya corak kedaerahan maka Anda bisa memakai setelan jas dan menyampirkan kain ulos. Pastikan saja agar warna kainnya sesuai dengan warna dasi yang Anda pakai. Ingat, sesuai bukan berarti harus sama warna. Kain ulos merah bisa dipadukan dengan dasi berwarna hijau, misalnya.

Untuk pakaian resmi seorang bapak berumur 57 tahun, tentu pilihannya antara jas atau batik. Hal ini pernah dibahas di tulisan ini. Kalau memakai jas, pilihlah warna abu-abu atau biru tua karena cocok untuk acara religi. Pastikan potongannya pas badan. Kami kurang menyukai potongan jas yang terlihat kebesaran seperti banyak dipakai oleh bapak-bapak di Indonesia. Pakailah yang mengikuti bentuk badan, tapi tidak sampai menunjukkan lekuk tubuh yang tidak diinginkan. Perut yang membuncit, misalnya. Potongan jas seperti di gambar ini cocok untuk seorang bapak yang memiliki perut agak besar.

Saya bukan pakar mengenai pakaian wanita, tapi seorang ibu berumur 52 tahun bisa mengenakan semacam terusan batik atau gaun dengan panjang selutut untuk acara religi. Pastikan agar pakaiannya sopan, tidak terbuka di bagian tertentu. Warnanya bisa disesuaikan dengan pakaian sang bapak, baik itu setelan jas atau batik. Sekali lagi, sesuai tidak harus berarti sama warna.

Untuk Anda yang berumur 22 tahun, saya menyukai setelan jas dengan potongan yang cenderung klasik. Ini berarti lapel tidak berukuran skinny, jasnya tidak terlalu pendek, ukurannya tidak terlalu ketat. Setelan jas yang wajib dimiliki semua pria pernah ditulis di sini. Warna abu-abu atau biru tua, dua kancing, notch lapel, dua vent, kantong dengan tutup. Seperti gambar berikut ini.

Untuk sepatu, saya menyarankan Anda memakai oxford hitam. Namun kalau Anda ingin sepatu yang lebih kasual, bisa juga memakai warna cokelat atau bahkan model wingtip. Lebih jelasnya bisa dilihat di dua model pertama di tulisan ini.

Sedangkan untuk jam yang termasuk kategori dress watch, ciri-cirinya adalah tipis dan modelnya sederhana (hanya berfungsi sebagai penunjuk waktu saja, tidak banyak embel-embel lain). Kira-kira modelnya seperti gambar di bawah ini. Kami bisa menyarankan Orient Bambino untuk dress watch dengan harga yang terjangkau.

Semoga jawaban ini membantu Anda mencari setelan yang tepat untuk acara tersebut.

-Takamoru Yoshida

oleh Feira Otna

Setelah memperoleh status cult dan memiliki penggemar fanatik di kalangan pecinta sneakers di Indonesia sejak tahun 2000-an, New Balance dalam beberapa tahun terakhir menjadi kegemaran hampir semua orang. Kini New Balance seri klasik tidak hanya dipakai mereka yang menggilai sneakers, tapi juga oleh kebanyakan orang.

Beberapa fakta tentang New Balance yang mungkin tidak umum diketahui adalah pernah ada New Balance seri 990 yang khusus dibuat untuk Presiden Amerika Serikat Barack Obama, sementara New Balance 992 adalah sepatu yang dipakai sehari-hari oleh mendiang Steve Jobs dan menjadi ciri khasnya selama belasan tahun.

Reputasi New Balance sebagai sepatu lari yang bisa digunakan untuk aktivitas sehari-hari memang sudah melegenda, terutama di kalangan pria dewasa. Hal ini sampai memunculkan anekdot bahwa suatu hal yang umum ketika naik kereta di Amerika dan menjumpai kakek-kakek atau nenek-nenek dengan sepatu New Balance di kakinya.

Sejarah perusahaan New Balance diawali di kota Boston, Massachusetts, oleh seorang imigran asal Inggris bernama William J. Riley pada tahun 1906 dengan nama New Balance Arch Support Company. Produk awal New Balance adalah arch support (alas kaki) serta aksesoris penunjang kenyamanan memakai sepatu. Nama New Balance muncul dari hasil pengamatannya melihat kaki ayam di halaman rumahnya dan menemukan bagaimana tiga ceker kaki ayam itu bisa menghasilkan keseimbangan yang sempurna dalam berjalan dan berlari.

New Balance terus menjual alas kaki dan aksesoris hingga pada tahun 1960 ketika mereka merilis sepatu lari bersol karet dengan nama Trackster, sneakers pertama dengan teknologi sol bergelombang dan memiliki beberapa pilihan lebar sepatu (tidak hanya panjang). Namun sneakers ini belum memiliki logo huruf N seperti yang kita kenal sekarang. Logo N di sisi sepatu New Balance baru muncul pertama kalinya pada seri 320 yang dipakai pada tahun 1975 oleh Tom Fleming untuk memenangkan Boston Marathon, sebuah tradisi yang berlangsung hingga kini.

Inovasi teknologi dalam sepatu lari New Balance terus berkembang untuk memenuhi kebutuhan olahraga lain, seperti basket, tenis, cross training, hingga yang terbaru, olahraga skateboard. Selain reputasinya sebagai sepatu jogging, New Balance klasik dengan model retro sangat digemari oleh para anak muda dan kolektor sneakers di seluruh dunia.

Ada dua faktor yang membuat New Balance menarik, yaitu selain desain retro mereka yang timeless, faktor lainnya adalah New Balance mempertahankan 1/4 produksinya di Amerika. Itu membuat harganya bisa melambung tinggi, selain dari material dan kenyamanan yang ditawarkan.

Yang juga menarik adalah New Balance juga diproduksi di Inggris dan Jepang, di bawah perusahaan yang sama sekali berbeda dengan di Amerika. Mereka juga sering merilis berbagai varian New Balance yang membuat para penggemar sneakers semakin menggilai New Balance. Kini New Balance dengan seri klasiknya tidak hanya dipakai untuk berlari, namun juga untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup kasual. Dengan sports jacket yang tepat dan jeans, New Balance bisa menjadi pilihan. Tapi ingat, tidak semua orang cocok dengan tampilan ini.

Di Indonesia, kepopuleran New Balance di antara para pecinta sneakers sudah berlangsung lama. Saya mendapatkan New Balance pertama saya di toko skateboard Spitfire di Mal Taman Anggrek kira-kira pada tahun 2005. Modelnya tentu saja 574 berwarna abu-abu. Semenjak itu saya perhatikan beberapa gerai sepatu olahraga seperti Sports Station dan Planet Sports juga memasukkan New Balance model klasik, yang tentu saja disambut oleh para penggila sneakers dan kolektor.

Belakangan ini dibuka beberapa gerai resmi New Balance di berbagai mal yang turut memopulerkan brand sepatu ini di kalangan para pecinta sneakers. Gerai resmi ini dan juga beberapa gerai sepatu olahraga sering mengadakan promosi yang menambah popularitas New Balance. Diskon yang ditawarkan juga tidak tanggung-tanggung, buy 1 get 1 atau bahkan sampai 70%.

Untuk mengenal lebih jauh model New Balance klasik, ada beberapa model dasar yang sebagian besar telah dirilis berkali-kali dengan varian warna yang menggugah:

320

Model 320 merupakan terobosan penting dalam sejarah olahraga lari dan juga dalam perjalanan sejarah New Balance. Tidak hanya menjadi model pertama yang memasang logo N di sisi sepatu, tapi juga merupakan sneakers terbaik pada eranya di tahun 1970-an karena kenyamanan dan desainnya yang stylish berwarna biru cerah. Model ini tidak hanya mengubah wajah sepatu New Balance ke depannya, namun juga menjadikan New Balance sebagai salah satu produsen terpenting dalam dunia sepatu lari.

620

Terobosan New Balance berikutnya adalah seri 620 yang merupakan sneakers pertama seharga 50 dolar AS. Pada masanya, angka tersebut cukup mahal untuk sebuah sneakers. Namun harga ini dilengkapi fitur bantalan tebal untuk tumit dan sol Vibram. Model dengan material mesh dan suede ini merupakan sepatu tercanggih yang ada di pasaran pada saat itu dan segera menjadi penerus model 320 sebelumnya.

990

Setelah seri 620 yang cukup mahal, pada awal 1980-an New Balance kembali mengeluarkan model berikut dengan harga 100 dolar, dua kali lipat lebih mahal. Karena menjadi sneakers pertama yang dijual dengan harga semahal itu, pada awalnya konon tim pemasaran New Balance sempat skeptis akan respon pasar. Namun yang terjadi adalah sebaliknya, sepatu ini laris manis terjual. Seri 990 ini kemudian menjadi identitas sneakers klasik New Balance ke depannya: berbahan suede abu dengan sol putih.

574

574 adalah model yang dikeluarkan menjelang akhir tahun 1980-an, dan menjadi kunci kesuksesan rilisan ulang seri klasik New Balance di akhir 1990 dan awal 2000-an. Karena desain retro yang timeless dan harganya yang terjangkau membuatnya digemari para penggemar sneakers. Dalam sebuah wawancara, manajer produk seri New Balance men’s lifestyle Luis Navarro mengatakan bahwa diterimanya 574 di kalangan komunitas sneakers membuat model ini menjadi bagian penting dari sejarah New Balance.

Kunci kesuksesan 574 adalah harganya yang ekonomis, bentuknya yang sederhana, dan hadir dengan berbagai kombinasi warna. Seri ini merupakan pilihan wajib jika ingin memiliki New Balance klasik karena harganya yang terjangkau, terutama 574 yang dibuat di Asia. Model 574 ini adalah versi lebih ekonomis dari seri 576 yang dijual lebih mahal dan tentu saja menggunakan material dan tingkat kenyamanan yang berbeda.

991

Seri ini identik dengan Steve Jobs. Meskipun kemudian dia beralih ke New Balance 992 karena produksi 991 dihentikan, namun seri 991 sudah telanjur melekat dengan sosok Steve Jobs yang selalu mengenakan pakaian yang sama bertahun-tahun, yaitu atasan turtleneck hitam, jeans Levi’s 501, dan New Balance 991. Seri ini telah dirilis ulang berkali-kali yang dibuat di Inggris dan Amerika dan terus saja laris diminati. Yang awalnya ditujukan untuk pelari jarak jauh kemudian menjadi favorit pria dewasa dan masuk kategori sepatu lari bapak-bapak.

1500

Dirilis akhir 1980-an, dengan penampakan logo N berukuran kecil di sisinya yang dibordir, New Balance menjual sepatu ini dengan harga 1,5 kali lipat dari sepatu termahal mereka sebelumnya yaitu 620 dengan harga 150 dolar. Salah satu faktor utamanya adalah karena diproduksi oleh New Balance di Inggris yang sering merilis sneakers dengan material terbaik, dan perpaduan warna yang tidak kalah menariknya begitu diminati di kalangan para penggemar sneakers.

Keterangan: Tulisan ini tidak disponsori. Produk yang ditulis bukan merupakan hasil pemberian atau kerja sama. Tulisan ini merupakan refleksi penulis pribadi.