Mungkin Anda masih mengira-ngira jawaban dari pertanyaan di atas. Tapi sederhana saja, jawabannya sangat penting.
Di Indonesia, di mana kita bisa dibilang jarang memakai jaket maka perhatian akan tertuju pada atasan (mungkin kemeja biasa atau batik) dan celana. Karena itu, memakai celana dengan fit yang baik menjadi sangat penting.
Bicara soal fit tentunya relatif. Setiap orang rasanya memiliki pandangan berbeda akan bentuk celana yang bagus. Ada yang menginginkan celana yang terlihat clean, ada yang ingin tampak slim. Apapun itu, pastikan proporsinya sesuai dengan tubuh Anda.
Celana yang Pas - permanentsyle.com |
Pria pada awalnya tidak memakai celana. Mereka memakai jubah (seperti kalau kita menonton film dengan setting Yunani kuno), namun untuk kepentingan perang pria pun mulai memakai celana. Konon penampakan celana pertama ada di sekitar abad keenam.
Bentuk celana pun tidak sama seperti sekarang. Pada abad ke-14, celananya terlihat seperti stocking. Ketat dan ada penutup kaki. Kemudian, celananya berubah menjadi menggembung di bagian paha namun tetap kecil di bawah.
Celana Serdadu Inggris Dulu - meningrey.net |
Baru pada abad ke-19 celananya tampak serupa dengan celana yang kita pakai sekarang. Dan juga berkat Edward VII, yang mempopulerkan untuk tidak mengancing kancing bawah jas, maka kita mengenal crease di tengah depan celana.
Sekarang ada berbagai model celana, dari yang baggy sampai skinny. Tapi prinsipnya tetap sama. Pilihlah yang cocok dengan tubuh Anda, dan kalau memang bisa coba saja untuk membuat celana di tailor. Terutama untuk yang sulit menemukan celana ready to wear yang cocok.