Pakai Apa

Payung merupakan salah satu jati diri seorang gentleman. Melindungi Anda agar tetap kering di kala musim hujan sekaligus menambah sentuhan pada keseluruhan gaya Anda. Namun sayangnya, banyak pria kini lebih memilih memakai jaket hoodie atau topi untuk melindungi diri dari hujan ketimbang membawa payung.

Sejarah payung di dalam peradaban manusia tidak begitu jelas. Agak sulit menemukan siapa pencipta payung yang pertama. Berabad-abad yang lalu orang telah menggunakan berbagai benda sebagai penutup kepala dari hujan. Yang jelas, payung modern pertama yang ringan dan bisa dilipat dibuat secara massal pertama kali pada abad ke-19.

Payung juga menjadi identitas berbagai kebudayaan di dunia. Tengok saja berbagai bentuk payung unik yang dipakai pada era Renaisans, kebudayaan Cina, hingga payung di Bali.

Enyahkan pemikiran kalau payung hanya milik kaum wanita saja. Jonas Hanway, konon merupakan orang London pertama yang memakai payung, dulu dicemooh oleh para kusir karena payung dianggap bisa menyaingi delman yang menawarkan perlindungan dari hujan. Di film Kingsman, senjata andalan Harry Hart dan Eggsy adalah payung. Kita juga bisa melihat berbagai iklan vintage fashion pria dari tempo 1930-an yang memperlihatkan para pria dengan dandanan dandy mengempit payung.

Yang perlu Anda ingat dalam memilih payung agar tetap terlihat gentleman adalah: hindari memakai payung hadiah dari toko atau payung bergambar kartun milik keponakan Anda, dan luangkan waktu untuk memiliki sebuah payung yang layak (kalau sudah punya, jangan pernah pinjamkan ke siapapun).

Walaupun ada berbagai tipe payung, belilah yang klasik atau yang kecil bisa dilipat ke dalam tas. Maksud kami klasik adalah memiliki kanopi berwarna hitam, dengan gagang kayu yang kokoh. Kalau tidak Anda temukan, gagang plastik juga bisa menjadi alternatif. Di London, toko James Smith & Sons, yang merupakan salah satu penjual payung terbaik, menawarkan payung jenis ini. Untuk alasan praktis, bisa juga memilih payung lipat.

Namun untuk kita yang tinggal di Indonesia, mencari payung berkualitas mungkin agak sulit. Kami pernah menjumpai payung yang cukup lumayan di beberapa gerai seperti Uniqlo dan H&M, namun gagangnya tidak terbuat dari kayu. Kalau bisa carilah yang lebih baik, karena mempunyai payung bagus merupakan bagian investasi terhadap penampilan Anda. Selamat mencari.

- Feira Otna

Setelah demo 4 November kemarin (kami tidak akan membahas ini karena sensitif dan blog ini adalah blog tentang pakaian pria), netizen dihebohkan oleh kemunculan Presiden Joko Widodo dengan jaketnya yang berwarna hijau ala pilot. Dalam beberapa hari jaketnya yang bermerek Zara sold out dan berbagai online shop berlomba-lomba menjual model jaket yang sama.

Dari bentuk kerah dan kantung di sisi kiri tangan jaket yang dikenakan Jokowi, kita bisa tahu jenis jaket yang beliau gunakan adalah flight jacket atau bomber jacket. Jaket bomber ini awalnya adalah jaket militer yang dipakai para pilot Amerika pada Perang Dunia I. Para pilot memakai jaket ini yang didesain khusus untuk menahan angin dan hujan karena kokpit pesawat belum tertutup seperti sekarang.

Ada berbagai model jaket bomber sesuai perkembangannya dari tahun ke tahun. Yang jelas rata-rata jaketnya berat, berbahan tebal, terbuat dari kulit, lengkap dengan kerah berbulu. Yang dikenakan Jokowi adalah jaket bomber terpopuler tipe MA-1. Umumnya kini terbuat dari bahan nilon dan poliester yang lebih ringan dan anti air, kerah lebih sederhana, dan tetap dengan kantung beserta lubang slot untuk pena di sisi kiri lengan.

Sesudah berakhirnya Perang Dunia, jaket MA-1 banyak dipakai oleh warga sipil di Eropa untuk melindungi mereka dari cuaca yang dingin. Di Inggris, kaum subkultur anak muda skinhead dan punk menjadikan jaket ini sebagai ciri khas mereka dan memadukannya dengan T-shirt putih, celana jeans skinny yang digulung sebetis, dan sepatu bot Doc Martens. Sementara anak Mod memakai jaket Harrington.

Jenis jaket bomber MA-1 ini juga diadopsi sekolah-sekolah di Amerika, menjadi varsity jacket yang kita kenal sekarang. Jaket bomber ini semakin populer ketika ikon legenda menswear Steve McQueen di tahun 1980 mengenakannya dalam film The Hunter. Juga oleh Tom Cruise dalam film Top Gun di tahun 1986 yang memakai tipe A-2.

Sejak itu, jaket bomber menjadi sangat populer di antara para musisi hip-hop termasuk Kanye West. Dia menjadikan jaket bomber sebagai kostum panggung dan merchandise yang dijual di setiap turnya. Popularitas jaket bomber juga sedang meroket sejak tahun 2015. Berbagai produsen fashion dari Raf Simons dan Ralph Lauren hingga H&M dan Uniqlo merilis jaket bomber versi masing-masing.

Anda bisa memilih jaket bomber konvensional MA-1 yang cenderung agak mengelembung dengan bahan lapisan tebal di dalamnya, namun yang lebih cocok dengan iklim Indonesia mungkin jenis jaket bomber yang menjadi pilihan RI-1. Jaket bomber yang pas badan, tidak kebesaran di bagian bahu. Untuk warna, Anda bisa memilih antara biru navy (yang memang warna asli dari jaket bomber) atau krem dan hijau yang pantas dipadukan dengan berbagai pakaian.

Jaket bomber ini bisa dipakai di berbagai kesempatan. Memadukannya dengan T-shirt putih dan jeans adalah pilihan yang aman dan klasik. Tapi Anda juga bisa menggabungkannya dengan kemeja dan dasi. Selamat mencoba.

- Feira Otna